Selasa, 23 April 2013

Tips KKN



Bagi sebagian universitas, KKN (Kuliah kerja Nyata) merupakan suatu SKS yang wajib diambil mahasiswa.
Kegiatan yang melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan ini masih menjadi suatu kewajiban bagi mahasiswa yang kuliah dengan berbagai jenis kegiatan.

Beberapa program yang diadakan oleh LPM (Lembaga Pengbdian Masyarakat) meliputi KKN Posdaya, KKK (Kuliah kerja kesehatan), KKN masih dipandang oleh sebagian mahasiswa sebagai sebuah kegiatan yang membosankan dikarenakan selama di tempat kegiatan mahasiswa diharapkan lebih aktif terhadap warga.

Bagi mahasiswa yang selama kuliah lingkungannya hanya kampus dan kosan, maka akan sedikit kerepotan dalam beraktivitas ataupun beradaptasi selama KKN. Berbeda dengan mahasiswa yang selama kuliah aktif diorganisasi. Setidaknya tidak kerepotan dalam beraktivitas, berkomunikasi dengan warga. Karena selama KKN, mahasiswa dituntut menjadi change agent di wilayah yang menjadi binaannya. Sehingga diperlukan suatu persiapan dalam hal menjadikan KKN lebih berkesan dan tidak hanya nilai oriented. Beberapa hal yang perlu diperhatikan menghadapi dan menjalankan KKN akan saya bagi menjadi tahap persiapan, pelaksanaan dan penutupan.


1. Tahap persiapan
Tahap persiapan ini tentunya semua hal yang berkaitan dengan hal-hal yang harus kita miliki atau siapkan dalam menjalankan KKN. Tahap persiapan ini dimulai setelah pembekalan. Beberapa diantaranya :

a. Kesiapan Program Kerja
Program kerja selama KKN tentunya sudah ada sedikit gambaran selama pembekalan KKN. Hal ini biasanya dilihat dari potensi setiap daerah yang akan ditempati. Informasi ini bisa didapatkan selama pembekalan, survey tempat, data kecamatan, kabupaten, data desa. Biasanya awal sebelum ke desa akan ada pengarahan dari masing-masing tempat (kecamatan, kabupaten, data desa). Jadi, ketika ada pengarahan tingkat kecamatan, kabupaten, data desa, tanyakan berbagai potensi dan hambatan yang selama ini ada dan yang dapat dikembangkan di masing-masing daerah khususnya yang akan dijadikan tempat kita praktek. Dari berbagai sumber informasi tersebut akan menjadi modal kita dalam melakukan program kerja.

b. Kesiapan Administrasi
Kesiapan administrasi merupakan semua hal ATK (alat tulis kantor) yang memang dibutuhkan selama KKN dan hal lainnya yang dianggap perlu.

a) Alat tulis kantor
1) Tinta/spidol/bulpoint warna (sediakan warna merah, biru, hitam). Biasanya warna ini yang digunakan untuk menandakan semua program kerja yang akan dan telah dilakukan selama KKN.
2) Kertas HVS/A4. Biasanya butuh banyak, alternatifnya bagi anggota kelompak yang di kosan masing-masing memiliki cadangan ataupun yang bekas, bisa dipakai dengan syarat halaman sebaliknya masih bisa digunakan. Karena kertas-kertas itu nantinya akan digunakan untuk penempelan program kerja, proposal, LPJ (laporan pertanggung jawaban) dll
3) Manila/karton. Diperlukan untuk penempelan program kerja, pembuatan sketsa tanda posko, organigram kelompok.
4) Tipe x. we know lah untuk apa neh alat he..he..
5) Penggaris. we know lah untuk apa neh alat he..he..
6) Double tape dan lem kertas. Untuk masalah nempel-nemel kadang lebih enak pake double tape, karena lebih indah hasilnya.
7) Leptop, printer, roll kabel. Nah, ini dia. Bagi temen-temen yang dapet di desa yang fasilitas listrik kurang, membawa alat elektronik kadang menjadi kendala tersendiri. Jadi siap-siap aja ya kalo di desa itu fasilitasnya gak semuanya enak

c. Contack Person (CP)
Beberapa contack person yang diharapkan dapat dimiliki anggota kelompok adalah : CP masing-masing anggota kelompok, DPL (dosen pembimbing lapangan), ketua temen-temen kormades, koordinator mahasiswa tingkat desa (harus dikoordinir sama koordinator mahasiswa tingkat kecamatan)

d. Transportasi
Harus dipertimbangkan masalah tranportasi yang akan dibawa, karena sangat butuh untuk kegiatan selama di tempat kegiatan. Termasuk bagaimana berangkat dan bawa barang bawaan kelompok.

e. Tempat menginap
Perlu dipertimbangkan untuk mencari dua rumah. Karena apabila disatukan antara pria dan wanita dalam 1 rumah akan memiliki efek negative terhadap kita dari warga. Meski bagaimanapun, dengan alas an apapun, mereka akan merasa aneh melihat kita tinggal dalam 1 rumah. Apalagi kita sebagai MAHASISWA. Pasti akan ada ucapan, kok mahasiswa seperti itu, tinggal dalam 1 rumah antara pria dan wanita. Lebih amannya dicarikan 2 rumah. Lebih bebas dan aman. Kalo masalah koordinasi bisa dilakukan diantara kedua rumah yang dijadikan posko utama. Hal ini juga dapat menjadi SEBUAH PAKSAAN kita untuk senantiasa keluar posko dan bisa menyapa warga sekitar, karena kebiasaan dari beberapa anggota yang lebih suka di dalam ‘kandang’.

2. Pelaksanaan
Lingkungan baru tentunya sebagai pendatang baru kita memiliki kewajiban untuk mengenal lingkungan, apalagi sebagai mahasiswa KKN. Kita diharuskan dapat mengenal masalah dan potensi lingkungan sekitarnya.

a. Petakan potensi
Potensi ini dapat berupa potensi lingkungan dan juga potensi anggota. Pemetaan program bisa dipetakan berdasarkan sasaran program bisa meliputi Sekolah, posyandu, warga secara umum, warga secara khusus (balita dan anak, remaja, ibu-ibu, lansia dll).

b. Pahami dan petakan lingkungan sekitar mulai dari tempat biasa kumpul warga (dewasa, remaja, anak-anak, ibu-ibu). Hal ini erlu untuk publikasi kegiatan kita selama di desa.

c. Program kerja
Rencanakan dan lakukan program kerja bersama warga. Lebih baik itu menekan jumlah pengeluaran dengan melibatkan semua potensi warga. Bukankita banyak mengeluarkan uang. Optimalkan ide kreatif dan pemanfaatan potensi warga dan lingkungan.

d. Kerja sama dan ego diri
Namanya juga orang baru kenal, mau gak mau akan ada banyak hal baru dari lingkungan baru. Sempatkan beberapa waktu untuk mengenal temen-temen. Adakan waktu curhat dan cerita mengenai latar belakang anggota lainnya. Hal ini juga sangat penting dalam hal pembagian tugas kelompok nantinya. Sehingg kerja sama sangat dibutuhkan. Ego diri harap ditekan, jangan sampai ke permukaan dan menghambat proses KKN.

e. Terlibat dalam kegiatan sehari-hari warga
Media yang paling mudah dikjangkau adalah masjid. Karena di desa, masjid merupakan tempat mereka bisa lebih sering kumpul dengan warga lainnya. Oleh karena itu, bukan berniat untuk sekeder pendekatan dengan warga, dengan sering (HARUS) ke masjid akan lebih mudah kita berkomunikasi dengan mereka. Biasanya malah warga sering nanyain dan mencari-cari mahasiswa yang ada di desa mereka. Katanya mahasiswa, Kok gak pernah kelihatan di masjid.

f. Kita adalah Perpus mereka
Ya, namanya mahasiswa dalam pandangan mereka adalah sosok yang memiliki banyak ilmu, apapun itu. Jadi kadang warga menanyakan di luar ilmu yang diajarkan di kampus. Jadi siap-siap aja jadi seorang konsultan. Namun, ketika tidak tau terhadao suatu hal, maka jangan sok tau karena kadang juga ada warga yang mengetes kita. Karena gak semua warga desa itu tidak berpendidikan. Ada beberapa warga yang terkadang merupakan lulusan PT juga. Jadi bisa dilibatkan dalam program kerja dan juga sebagai pelaksana lho..atau sebagai sumber informasi mengenai kondisi desanya.

3. Penutupan
a. Biasanya di akhir KKN akan ada evaluasi dari DPL dan kormades akan diminta penilaian tersendiri mengenai anggota kelompoknya. Meskipun saat di posko ada penilaian dari masing-masing aggota, tapi kormadespun ternyata memiliki wewenang juga untuk menilai semua anggotanya lho..

b. Pentas Akhir
Ini biasanya ada kegiatan untuk pentas, pelepasan dari kita terhadap warga. Pentas bisa macem-macem. Libatkan banyak pihak aja dan gak mesti kita keluar banyak uang. Sekali lagi, optimalkan potensi warga.


Demikian semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar